Gangguan Bahasa dan Emosi pada Anak

Gangguan Bahasa dan Emosi pada Anak

Gangguan Bahasa 
A. Pengertian 
Menurut IDEA (Individualis with Disabilities Education Act) mengartikan bahawa gangguan bahasa sebagai kelainan komunikasi seperti gagap, kelainan artikulasi, kelainan suara, kelainan bahasa yang mempengaruhi kemampuan anak dalam pendidikan. Kemampuan berbahasa merupakan suatu indicator seluruh perkembangan anak. Jika seorang anak tidak mampu berbicara maka dapat menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi dan mengungkapkan persaannya kelak. Beberapa fakta yang dapat saling mempengaruhi antara lain kemampuan lingkungan, pendengaran, kognitif, fungsi syaraf, emosi, psikologis dan lain-lain. 
a. Gangguan Kelainan Bicara (Gagap) 
Yaitu bicara tersendat-sendat atau tidak lancer, terjadi pengulangan. Ini disebabkan ketidakmampuan mengontrol pernafasan saat bicara. 
b. Kelainan Artikulasi 
Yaitu kesalahan anak mendistorasikan bunyi kata, mensubstitusikan bunyi kata dengan yang lainnya seperti senang-cenang, sip-suaup, menambahkan atau mengurangi bunyi yang tidak relevan, jatuh menjadi atuh. 
c. Kelainan Suara 
Kelainan suara terjadi apabila suara terlalu lembut atau terlalu keras. Ini normal terjadi pada anak usia remaja. 
d. Kelainan Bahasa 
1) Bahasa Expresife 
Adalah adanya gangguan bahasa dalam hal perbendaharaan kata, pemakaian keterangan (tense) dengan tepat, produksi kalimat yang kompleks dan mengingat kata-kata. 
2) Gangguan Bahasa Reseptif 
Perkembangan gangguan bahasa reseptif dibagi sebagai berikut : 
  • 0-9 bulan : anak mulai mendengar dan mengerti
  • 9-12 bulan : belajar mengerti apa yang dikatakan 
  • 1-7 tahun : anak berbahasa ekspresif audi torik 

B. Karakteristik 
1. Terjadi pada anak yang lahir prematur 
2. Terjadi pada anak yang usia 18 bulan 
3. Belum dapat berbicara pada usia 12 tahun 
4. Memiliki gangguan penglihatan 
5. Sering dikategorikan anak canggung 
6. Kurang bisa menyesuaikan diri 
7. Sulit membaca 
8. Kebanyakan terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan. 

C. Pendampingan 
Pendampingan yang dilakukan oleh guru antara lain : 
1. Komunikasi didilatihkan dalam bentuk konteks sekolah dan rumah. 
2. Guru mengajarkan bunyi-bunyi spesifik dan melakukan pengulangan sambil disandingkan benda-benda tertentu. 
3. Membangun komunikasi dengan anak, guru lebih banyak mendengar. 
4. Guru mendengarkan dengan sabar kata-kata yang diucapkan anak. 
5. Mendengarkan dengan hati dan empati. 
6. Mendorong suasana dan partisipasi kelas untuk ikut turut menerima dan mendukung usaha anak dalam belajar mengatasi gangguan bicara dan bahasanya. 
7. Menekankan kelebihan anak sehingga memiliki rasa percaya diri. 

Gangguan Emosi 
A. Pengertian 
Gangguan Emosi yang terjadi pada anak adalah kecemasan. Kecemasan dapat diartikan sebagai rasa takut, yaitu keadaan subyektif yang berkaitan dengan ketegangan, ketakutan, dan perasaan tidak mampu mengatasi respon. Kecemasan berbeda dengan katakutan, ketakutan lebih mengacu pada respon alam terhadap situasi yang berbahaya, sedangkan kecemasan lebih bersifat global dan berorientasi ke kognitif dan emosional. Kecemasan anak terjadi pada usia 2-6 tahun yaitu anak akan menunjukan kecemasan pada hal yang membahayakan fisiknya, seperti kehilangan kasih saying pada saat ibu akan memiliki dede banyi lagi, ketidak mampuan anak mengatasi kejadian yang dialaminya, seperti harus berhadapan saat masuk sekolah dengan lingkungan yang baru dikenal. 

B. Karakteristik 
Kecemasan yang terjadi pada anak usia tahun pertama 
1) Adanya orang-orang baru 
2) Suara-suara keras 
3) Kegelapan 
4) Pemisahan 
5) Benda-benda imaginer 
Bila keadaan cemas terjadi itu dapat terlihat pada anak-anak akan melalukan tindakan sebagai berikut: 
1) Mendekat/mendekap orang yang dikenal dengan baik. 
2) Menangis 
3) Teriak 
4) Tangan berkeringat dingin 
5) Kekakuan otot 
6) Dada berdegub kencang 
7) Minta digendong 
8) Bersembunyi 

C. Pendampingan 
Cara-cara yang dapat dilakukan orang tua atau guru untuk mengatasi kecemasan pada anak antara lain : 
1. Menerima anak dan menangkan hatinya. 
2. Mendorong anak untuk mengungkapkan perasaanya. 
3. Menggunakan permainan strategi untuk mengatasi kecemasan. 
4. Menemani anak ketika sedang dalam perasaan cemas. 

Gangguan yang terjadi pada anak usia dini sering terjadi pada usia anak pra sekolah. Sebagai guru ataupun orang tua wajib mengetahui karakteristik dan memberikan pendampingan secara tepat, agar gangguan yang dialami pada anak tidak mempengaruhi dalam dunia pendidikan kelak saat anak dewasa. 

Peran serta orang tua dan guru sangat dibutuhkan pada kondisi anak mengalami kecemasan. Kecemasan terjadi pada usia 2-6 tahun. Ketika anak cemas akan kehilangan kasih sayang ketika ia akan mempunyai adik. Disinilah peran orang tua atau ibu sangat dibutuhkan oleh anak untuk memberikan pengertian dan kasih saying secara maksimal dalam kondisi apapun. Kecemasan tidak hanya terjadi di rumah, ketika anak memasuki awal masuk sekolah pun anak akan mengalami kecemasan karena belum terbiasa dengan kondisi lingkungan baru. 

Dengan membaca artikel ini, penulis berharap pembaca dapat memberikan pendampingan yang tepat bagi putra-putri mereka.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gangguan Bahasa dan Emosi pada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel